Tamu, TAk pernah padaM semangatmU



Mengenalmu takkan pernah ku sesali.
Berkenalan denganmu adalah sesuatu yang ku syukuri.
Semangat Jurnalistikmu, adalah darah yang kini mengalir disetiap tugas liputanku.

Salah satu Narsum  TAMU Yang Sangat Menginspirasi



*--------------------------------------*-----------------------------------*--------------------------------



Pertama kali ditugaskan magang di TAMU, pikiranku bertanya, Apa itu TAMU dan mengapa aku harus di TAMU?

Beraksi Mewawancarai Narsum
Kau hanya seonggok tabloid anak muda berisi 16 halaman yang ditujukan untuk anak SMA.
Sekilas isi tabloidmu datar, sama seperti tabloid anak muda pada umumnya.
Namun sejalan dengan pengalaman-pengalamanku meliput, ditolak narasumber dan berkejaran dengan deadline demi selembar berita,  aku menemukan sebuah makna dan semangat mulia padamu.  
Semangat juang yang mulia untuk mencetak jurnalis handal generasi muda dimasa depan.


Berfoto saat liputan di SMAN 8

Bersamamau bibit-bibit jurnalistik generasi muda digali, dipupuk, diasah, ditempa dan dirawat sedemikian rupa sehingga tumbuh merekah dikemudian hari.
 Kau tuntun dan rawat kami, para cabang bayi wartawan untuk siap lahir ke dunia dan siap menghadapi kerasnya dunia media.  

$-------------------------$------------------------------$--------------------------------$------------------

Kau tempat kami bernaung dikala hati ini gundah ingin mencari sebuah ilmu dan pengalaman jurnalistik.
Kau tempat kami berkreasi, dan berinspirasi dikala hati ini kering ingin berbagi dan ingin berkarya.
Kau tempat kami menampung segala kreatifitas, inspirasi dan ide-ide gila yang ingin keluar membeludak dari dalam jiwa dan pikiran saat tak tau harus disalurkan kemana.
Kau tempat kami belajar, bermain, berpraktek dan berproses sehingga siap bertempur di lapangan.
Kau tempat kami berkeluh kesah, berucap pendapat, bertukar sebuah idealisme dan kebenaran ditengah himpitan realitas semu yang palsu dan memuakkan.
Kau, tempat pelipur lara, pelepas stress dan tempat berbagi. Berbagi guyonan, candaan dan tawa pada sebuah keluarga dan persahabatan yang kompak dan saling mendukung.
 

*---------------------------*-----------------------------*--------------------------------*--------------------
Dibalik layar Pemotretan

 Kematianmu setahun yang lalu benar-benar mengagetkanku.
Tak percaya Kau harus mati digerus realitas.
Setengah tak percaya,aku merenung. Ternyata hal mulia di dunia dianggap tak berharga dan dimatikan atas nama Realita.
Realita yang ujung-ujungnya soal duit dan harta. Realita yang tak memperhatikan kemajuan anak-anak muda demi sebuah bisnis semata.

#-------------------------#------------------------#-------------------------------#---------------------------

Foto Terakhir bersama Editor & jurnalis yang Kece
Setahun kematian mu, semangatmu masih mengalir deras dalam darahku.
Pengalaman indah, gaenak, nyebelin, seru dan tak terlupakan masih membekas dalam ingatanku.
Tempaan dan ilmumu masih  menyantol erat di otakkau dan melandasi semangat liputanku.
Mengenalmu memuluskan jalanku menjadi seorang wartawan.
Ilmu dan kesempatan dari mu memudahkanku kini saat liputan
Tempaan keras darimu, membentuk dan memantapkan mental jurnalisku.

%-------------------------%----------------------------%------------------------------%---------------------


Terimakasih Warta Muda…..  
Kehadiranmu yang singkat tak perlu dirapati dengan air mata.
Walau kini kau tak berwujud, semangatmu masih tetap membara di hati kami.
Walau kau mati tergerus realitas, Idealismemu tak pernah padam dimakan dunia.
Semangatmu telah membentuk kami, mencetak mental kami, para wartawan muda.
Dan kami siap Menyebarkan Semangat Juang Mu, menularkan inspirasimu...


~ Dari Aku yang Kehilanganmu~
Patricia Vicka (seorang wartawan Metro Tv yang dulu lahir dan pernah digembleng di Warta Muda buatan Warta Kota)



Liburan Bareng TAMU Crew ke P Seribu

Komentar

Postingan Populer